Menjadi orang baik atau bermanfaat ?

Assalamualaikum, selamat malam, salam hangat untuk kita semua untuk saya dan kamu para penulis amatiran, kalian para pembaca penaik rating, dan para komentator yang kebanyakan nyari tenar lewat komenan viral ala ala mak nyinyi* . haha

saya teringat terhadap satu kutipan ternama dari seseorang yang baca lewat browser dengan kata kunci "initiate quotes" isinya "" the easier thing is to react. the second easiest thing is to respod. but the hardest thins is to Initiate"". tau artinya? yang nggak tau tanya Bing. 

Jadi, begini beberapa hari yang lalu saya diminta oleh salah satu UKM (red : Unit Kegiatan Mahasiswa) di kampus saya untuk bisa menjadi salah satu pembawa materi tentang menjadi pribadi yang berinisiatif. nama UKM ini adalah Manggala, terdengar asing memang mungkin hanya di kampus saya saja UKM ini berdiri.

Sedikit cerita tentang Manggala, yaitu UKM dimana fokus ukm ini adalah untuk pengembangan softskill mahasiswa/anggotanya, disini kami diajarkan bagaimana caranya berani untuk berinteraksi secara bijaksana kepada orang lain. Contohnya bagaimana mahasiswa bisa menjadi role models untuk mahasiswa lain dalam hal prilaku yang baik, bentuk kegiatan yang sering kita lakuin yaitu Bakti sosial, menjadi event oganizer ( untuk outbond, acara seminar, dll) beberapa dari kita juga sering di tunjuk untuk menjadi pembicara di acara seminar motivasi. Nah buat kamu - kamu  dedek gemez yang nanti bakalan kuliah dan kuliahnya di STT Telkom Purwokerto jangan lupa daftar menjadi anggota Manggala ya. Kami tunggu karena tulisan ini tidak cukup memuaskan hasrat penasaran kalian. Mungkin di lain tulisan akan saya bahas mengenai UKM ini agar lebih dikenal. 

Berawal dari UKM ini yang semakin memotivasi saya untuk menjadi manusia berharga seutuhnya, "untuk menjadi manusia yang sebaik - baiknya adalah yang paling bermanfaat untuk orang lain". dibagi atas dua hal yang sebenarnya sama - sama benar, yaitu orang baik dan orang bermanfaat. Ketika memulai suatu kegiatan apalagi saya sebagai pembicaranya. seringkali saya meniru pembukaan dari salah satu dosen saya yang sampai saat ini masih saya ingat. Yaitu ada 2 tipe peserta di dalam sebuah seminar atau kegiatan yaitu orang baik dan orang bermanfaat. 
maksudnya,

Tipe orang baik
Tipe pertama, yaitu orang baik, ketika pembicara sedang menerangkan materi didepan, tipe orang baik akan selalu memperhatikan, diam, tenang, dan tidak menganggu jalannya seminar dari awal mulai kegiatan hingga berakhir dia hanya duduk diam memperhatikan pembicara, dan jika ditanya tipe - tipe orang baik akan memilih diam dan duduk aman.

Tipe kedua, yaitu orang bermanfaat. kebanyakan dari tipe ini adalah orang - orang yang mereka diam, memperhatikan dan ketika di tanya mereka berkontribusi. kontribusi ini adalah dalam bentuk diskusi ataupun membagikan ulang hasil materi seminar kepada teman - teman lain yang membutuhkan.

Disinilah letak perbedaan keduanya, Tetapi tidak ada yang salah dan keduanya benar, keduanya baik yang membedakan hanya value nya saja. Bahwa hakikat kita menjadi manusia ingin menjadi orang yang bermanfaat untuk diri sendiri atau bermanfaat untuk orang lain juga.

Karena menjadi orang baik itu mudah, cukup kita mengikuti peraturan yang ada, tidak berbuat jahat, tidak make narkoba, sekolah yang bener, dan berumah tangga. Kita sudah bisa dikatakan sebagai orang baik, Tapi baik untuk diri sendiri.

Dan jika kita ingin menjadi orang yang lebih berguna, Kita sholat dimasjid sekalian melipatkan mukenahnya, menyapu lantainya, membangunkan orang sholat, dan terlibat didalam dakwah. atau belajar di suatu organisasi dan hasilnya di sharing kan lagi ke teman - teman lain yang membutuhkan.

Begitulah sekiranya pendapat menurut saya, karena saya ingin hidup menjadi seorang yang berguna. keluar dari zona nyaman karena tak mau menderita penyakit Boiling Frog Syndrome (apa ini? cari aja di google).  


Menjadi orang baik atau bermanfaat ? Menjadi orang baik atau bermanfaat ? Reviewed by nur on December 12, 2016 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.