Dari Anas bin Malik mengatakan bahwasanya, menuntut ilmu itu adalah wajib bagi seluruh muslim, sedangkan Ibnu Abdil Bar mengakatan "menuntut ilmu itu fardhu ain yaitu ilmu yang tidak boleh kita bodoh terhadapnya, apa itu ? yaitu ilmu yang Allah jelaskan bahwa hal itu adalah wajib untuk dipelajari seperti memahami arti dari kalimat syahadat, termasuk juga mempelajari rukun - rukun islam dan iman serta semua hal dari sendi - sendi kehidupan yang berhubungan dengan beribadah kepada Allah.
Mengapa perlu kita menuntut ilmu ? seperti yang dijelaskan oleh Ibnu Abdil bar bahwa kita tidak boleh bodoh terhadap ilmu - ilmu tersebut yaitu ilmu tentang Allah Subhanahu wata'ala. Selain hal itu wajib, menuntut ilmu juga memberikan kenikmatan/kelezatan yang tidak bisa didapatkan dengan hal - hal yang pada umumnya orang - orang lakukan (hiburan yang membuat lalai).
Ummu darda menjelaskan tentang kenikmatan menuntut ilmu, ia berkata
" Aku sudah mengerjakan ibadah dengan varian yang bermacam - macam (dzikir, sedeqah, shalat sunnah, baca qur'an) dan tidak ada ibadah yang lebih menyembuhkan hatiku dari segala penyakit hati (sakit ketundukan, sakit keikhlasan, sakit menerima takdir ) melebihi ilmu dari berinteraksi dengan ulama, dan mengulang pelajaran dengan mereka.
lalu bagaimanakah cara mendapatkan kenikmatan menuntut ilmu ?
1. Yang paling utama adalah Ikhlas, Ikhlas dalam belajar, hanya mengharapakan ridha Allah.
Al-Imam Al Jausi berkata : "Kendala yang aku rasakan dalam menuntut ilmu itu lebih manis daripada madu karena sebabnya aku bisa merasakan hal tersebut karena apa yang aku harapkan dari belajar tersebut (yaitu Ridho Allah ).
Amal apapun, sekecil dan sebesar apapun, tid
ak akan diterima Allah sebagai amal shaleh kecuali dikerjakan dengan keikhlasan. Sangatlah penting bagi kita unuk menjaga keikhlasan baik dalam ibadah apapun terlebih dalam menuntut ilmu, agar apa yang kita peroleh dari ilmu - ilmu tersebut dapat memberikan manfaat serta keberkahan baik bagi diri sendiri maupun orang lain. Tapi hal tersebut tidaklah mudah untuk dikerjakan, karena IKHLAS ITU BERAT, maka hendaknya kita selalu memohon kepada Allah agar selalu memberikan keikhlasan hati bagi kita dalam beribadah.
ak akan diterima Allah sebagai amal shaleh kecuali dikerjakan dengan keikhlasan. Sangatlah penting bagi kita unuk menjaga keikhlasan baik dalam ibadah apapun terlebih dalam menuntut ilmu, agar apa yang kita peroleh dari ilmu - ilmu tersebut dapat memberikan manfaat serta keberkahan baik bagi diri sendiri maupun orang lain. Tapi hal tersebut tidaklah mudah untuk dikerjakan, karena IKHLAS ITU BERAT, maka hendaknya kita selalu memohon kepada Allah agar selalu memberikan keikhlasan hati bagi kita dalam beribadah.
2. Harus mencintai Allah dan Rasul-Nya,
Rasulullah bersabda "Ada 3 hal yang jika seseorang memiliki ketiga - tiganya dia akan merasakan nikmat keindahan iman " salah satunya yaitu Allah dan Rasul-Nya lebih dia cintai bahkan lebih dari dirinya sendiri.
Ibnu Mas'ud berkata " Jika Anda ingin tahu seberapa dalam anda mencintai Allah, coba saja anda bercermin bagaimana anda menyikapi Al-qur'anul karim"
Simple saja, seseorang akan sangat bersemangat sekali ketika membicarakan hal yang ia cintai atau yang ia sukai, kita akan meluangkan waktu bahkan fokus dalam membahas hal yang dicintai tersebut.
contohnya, Topik yang paling seru dibahas sama pecinta marvel apa sih ? menanti launching film Avenger End Game, ya kan. Kita bersemangat sekali menyambut film marvel yang launching selanjut - selanjutnya, bahkan rela memutar ulang berkali - kali trailer untuk mencari tahu clue - clue tentang film nya.
Dari ini kita bisa bercermin, apakah ketika kita membicarakan tentang Allah, ayat - ayat-Nya, tentang Rasulullah, interest kita sebesar itu atau bahkan melebihi semangat ketika membahas tentang marvel ?
3. Kontent ilmu yang dibahas harus benar
Ibnu Jausi berkata "Saya benar - benar merasakan sensasi yang lebih manis daripada madu karena kontent yang saya pelajari dan karena mencari Ridha Allah"
Ketika menuntut ilmu sangatlah penting mencari kajian yang membahas firman - firman Allah subhanahu wata'ala serta hadist - hadist Rasulullah dengan pemahaman yang benar. Memang benar bahwa retorika itu penting, penyampaian yang diselingi lelucon dari ustad - ustad yang mengisi itu boleh, dan memilih redaksi dari kata - kata yang digunakan itu memang penting tapi tidaklah mutlak, tidaklah semata - mata karena suatu pengajian jika ustad-nya tidak lucu atau tidak pandai berkata - k ata lalu kita enggan mendatangi kajian tersebut padahal kontent yang dibahas adalah tentang Allah dan Rasulnya, sungguh inilah yang tidak dibenarkan. Hakikat dari suatu pengajian itu adalah kontent yang dibahas hanyalah tentang Allah dan Rasul-Nya dengan pemahaman yang benar.
4. Sungguh - sungguh, harus berusaha untuk mencapai kenikmatan ilmu tersebut
Dari fudhoil bin iyadh "Kebenaran/ilmu itu diawal memang berat, tetapi manis, Barang siapa yang tidak sanggup menahan rasa sakitnya belajar maka di tidak akan merasakan nikmatnya kelezatan ilmu".
Sikap ini mencerminkan bagaimana kita bisa menghargai ilmu - ilmu yang disampaikan dan bersungguh - sungguh dalam mempelajarinya. Serta menghindari perbuatan yang tidak ada penghargaan terhadap ilmu tersebut, seperti mengobrol didalam kajian, sungguh tidak akan merasakan nikmatnya ilmu apalagi ketika datang kekajian niatnya malah untuk tidur.
5. Ilmu yang didapat berusaha untuk di amalkan
imam sa'al bin abdillah berkata " ilmu itu salah satu kelezatan dunia, dan kalau diniatkan untuk diamalkan dan benar - benar diamalkan maka dia akan menjadi kelezatan dunia dan akhirat. Karena ketika kita mengamalkan sebuah ilmu, lalu kita memberitahukan kepada orang lain atau mengajarkannya maka kita akan mendapatkan pahala yang sangat banyak, Bukan kah Rasulullah bersabda
"ketika seseorang meninggal dunia terputus lah amal ibadah kecuali 3 yaitu, Anak yang sholeh, sedekah jariyah, dan ilmu yang bermanfaat"
Apa yang dituliskan diatas diperoleh dari rangkuman kajian rutin Ustadz Muhammad Nuzul Dzikri yang membahas kitab Tadzkiratus saami' wal mutakallim fii adabil'alim wal muta'alim, Adab penuntut ilmu dan orang yang memiliki ilmu yang ditulis oleh Imam Ibnu Jama'ah
Semoga bisa membantu teman teman bahkan bagi saya sendiri khususnya dalam menuntut ilmu agar bisa merasakan nikmatnya menuntut ilmu,
MasyaAlah Tabarakallah
contohnya, Topik yang paling seru dibahas sama pecinta marvel apa sih ? menanti launching film Avenger End Game, ya kan. Kita bersemangat sekali menyambut film marvel yang launching selanjut - selanjutnya, bahkan rela memutar ulang berkali - kali trailer untuk mencari tahu clue - clue tentang film nya.
Dari ini kita bisa bercermin, apakah ketika kita membicarakan tentang Allah, ayat - ayat-Nya, tentang Rasulullah, interest kita sebesar itu atau bahkan melebihi semangat ketika membahas tentang marvel ?
3. Kontent ilmu yang dibahas harus benar
Ibnu Jausi berkata "Saya benar - benar merasakan sensasi yang lebih manis daripada madu karena kontent yang saya pelajari dan karena mencari Ridha Allah"
Ketika menuntut ilmu sangatlah penting mencari kajian yang membahas firman - firman Allah subhanahu wata'ala serta hadist - hadist Rasulullah dengan pemahaman yang benar. Memang benar bahwa retorika itu penting, penyampaian yang diselingi lelucon dari ustad - ustad yang mengisi itu boleh, dan memilih redaksi dari kata - kata yang digunakan itu memang penting tapi tidaklah mutlak, tidaklah semata - mata karena suatu pengajian jika ustad-nya tidak lucu atau tidak pandai berkata - k ata lalu kita enggan mendatangi kajian tersebut padahal kontent yang dibahas adalah tentang Allah dan Rasulnya, sungguh inilah yang tidak dibenarkan. Hakikat dari suatu pengajian itu adalah kontent yang dibahas hanyalah tentang Allah dan Rasul-Nya dengan pemahaman yang benar.
4. Sungguh - sungguh, harus berusaha untuk mencapai kenikmatan ilmu tersebut
Dari fudhoil bin iyadh "Kebenaran/ilmu itu diawal memang berat, tetapi manis, Barang siapa yang tidak sanggup menahan rasa sakitnya belajar maka di tidak akan merasakan nikmatnya kelezatan ilmu".
Sikap ini mencerminkan bagaimana kita bisa menghargai ilmu - ilmu yang disampaikan dan bersungguh - sungguh dalam mempelajarinya. Serta menghindari perbuatan yang tidak ada penghargaan terhadap ilmu tersebut, seperti mengobrol didalam kajian, sungguh tidak akan merasakan nikmatnya ilmu apalagi ketika datang kekajian niatnya malah untuk tidur.
5. Ilmu yang didapat berusaha untuk di amalkan
imam sa'al bin abdillah berkata " ilmu itu salah satu kelezatan dunia, dan kalau diniatkan untuk diamalkan dan benar - benar diamalkan maka dia akan menjadi kelezatan dunia dan akhirat. Karena ketika kita mengamalkan sebuah ilmu, lalu kita memberitahukan kepada orang lain atau mengajarkannya maka kita akan mendapatkan pahala yang sangat banyak, Bukan kah Rasulullah bersabda
"ketika seseorang meninggal dunia terputus lah amal ibadah kecuali 3 yaitu, Anak yang sholeh, sedekah jariyah, dan ilmu yang bermanfaat"
Apa yang dituliskan diatas diperoleh dari rangkuman kajian rutin Ustadz Muhammad Nuzul Dzikri yang membahas kitab Tadzkiratus saami' wal mutakallim fii adabil'alim wal muta'alim, Adab penuntut ilmu dan orang yang memiliki ilmu yang ditulis oleh Imam Ibnu Jama'ah
Semoga bisa membantu teman teman bahkan bagi saya sendiri khususnya dalam menuntut ilmu agar bisa merasakan nikmatnya menuntut ilmu,
MasyaAlah Tabarakallah
Bagaimana cara meraih nikmatnya menuntut ilmu
Reviewed by nur
on
March 09, 2019
Rating:
Reviewed by nur
on
March 09, 2019
Rating:
Suka dengan artikelnya gan membuah percaya diri lagi dalam menuntut ilmu
ReplyDeleteAamiin InsyaAllah semoga Allah selalu memudahkan kita
DeleteKeep istiqomah wa hamasah🌹
ReplyDelete