Seorang teman bercerita kepadaku perihal orang tuanya yang tak kunjung henti menanyakan perihal kapan ia akan segera melanjutkan kehidupannya ke jenjang pernikahan, mengingat umurnya yang sudah masuk usia cukup, ibunya selalu mendesak agar ia segera dipinang oleh seorang lelaki. Tapi, masalahnya siapa lelaki yang akan menikahinya ? karena ia tidak memiliki calon dan beberapa laki - laki yang dijodohkan oleh orang tuanya tidak menarik perhatian dan minatnya. Alhasil ia hanya menimpali dengan ucapan "ia" atau "doakan saja" sambil berharap ibunya akan bosan menanyai hal itu lagi.
Lalu, temanku yang lain. mengeluh tentang nasibnya yang belum juga mendapatkan pekerjaan, memasukan lamaran ke hampir semua lowongan kerja, tidak pernah absen mengikuti jobfair, hingga meminta bantuan yang sering dibilang "orang dalam" juga tidak memberikan hasil yang memuaskan. Berharap, mendapatkan pekerjaan yang sesuai minat dan jalur keilmuan yang tekuni, boro - boro daftar jadi admin disebuah toko roti juga tidak mendapatkan respon. Lagi - lagi orang tua mengeluhkan kerjaannya yang hanya meminta duit. padahal uang dipakai juga buat modal ngeprint dan beli amplop.
Di umur - umur 20 an, seseorang akan memasuki babak baru didalam hidupnya. Banyak hal yang berubah dan banyak tanggung jawab baru yang dipikulkan pada pundaknya. Tidak sebatas pada 2 contoh masalah diatas, lebih dari itu dan lebih kompleks dari apa yang telah dijabarkan. Biasanya dalam ilmu psikologi hal ini disebut quarter life crisis, krisis hidup anak muda yang masuk dalam pase seperempat abad umurnya.
Aku pribadi salah satu anak muda yang tengah mengalami pase ini, terkadang ketika sedang berkumpul, bercerita dan bertemu teman - teman untuk sekedar melepas rindu obrolannya tidak pernah lepas dari masalah - masalah hidup yang dulunya tak pernah kami rasakan. Soal nasib sulitnya mendapatkan pekerjaan, wacana untuk memulai wirausaha, konflik dengan rekan kerja, kehidupan yang monoton gitu - gitu aja dan masih banyak lagi.
nah berikut masalah - masalah hidup yang dialami mereka yang menginjak umur 20 tahun keatas :
*berdasarkan pengalaman pribadi dan hasil observasi orang sekitar
1. Jenuh terhadap kehidupan yang monoton dan terus berulang
Ketika beranjak dewasa rutinitas harian kita hanya dipenuhi dengan kegiatan monoton yang dilakukan terus menerus dan berulang. Bagi mereka yang bekerja, kehidupannya hanya seputar pergi bekerja, pulang, istirahat besoknya begitu lagi. Lebih - lebih mereka yang masih menganggur dan menghabiskan waktu hanya dirumah.
2. Kepala dipenuhi dengan impian dan keinginan, tetapi eksekusi nol besar
Setelah menjalani kehidupan stagnan yang melelahkan terkadang banyak yang berpikir untuk menjalani kehidupan yang baru dan lebih seru, mungkin memulai usaha sendiri akan lebih menyenangkan, atau bagaimana jika memulai untuk membangun personal branding dengan menjadi seorang youtuber atau influencer media sosial. Kayanya mulai besok deh habis gajian bulan depan, atau tahun depan kali ya. Gitu aja terus
3. Insecure
Kata - kata ini mulai digandrungi dan ramai digunakan anak - anak zaman sekarang untuk mengekspresikan rasa ketidak nyamanan dalam dirinya, terkait banyak hal. mulai dari perasaan tidak percaya diri, takut akan penolakan, merasa semuanya kurang dan kehidupan tidak berjalan sesuai ekspektasinya. Perasaan ini muncul akibat dari tingginya standar yang diterapkan terhadap berbagai hal tetapi tidak dibarengi dengan rasa percaya untuk menggapai standar tersebut.
4. Suka berkaca kepada kehidupan orang lain
Wajar apabila kita mengharapkan kehidupan yang menyenangkan, apa yang kita mau bisa diwujudkan dengan mudah, usaha yang dikeluarkan tidak benar - benar menguras tenaga tapi tidak ada kesuksesan yang diraih tanpa keringat, tidak ada kebahagiaan yang dirasa tanpa air mata ikut didalamnya. Bersembunyi dibalik ungkapan ""Rumpur tetangga memang lebih hijau dari rumput sendiri" hanya malah menambah beban pikiran.
Nah beberapa contoh diatas hanyalah sedikit dari sekian banyaknya masalah yang dirasakan mereka yang menginjak umur 20 tahun keatas, bisa terjadi bisa juga nggak.
No comments: