Hidup
itu berawal dari mimpi, banyak orang bilang termasuk ibuku juga sering bilang,
gini “gantungkan mimpi mu setinggi langit”, kita bermimpi itu boleh setinggi – tinggi
nya, tapi guru ku pernah juga bilang gini, “bermimpi boleh, tapi juga harus tau
diri”, aku masih belum ngerti dengan maksud dari omongan guru ku itu, wong
banyank yang nyuruh gantungin setinggi – tingginya eh tapi malah di suruh tau
diri, mungkin sih maksudnya gini, bermimpi boleh tapi harus sesusai dengan
ikhtiarnya, kan Nabi Muhammad pernah bersabda “siapa yang bersungguh – sungguh,
pasti akan mendapatkan yang diinginkan”, ada benarnya juga sih heheh, aku juga
nggk ngerti. Oh iya kembali ke topiknya
tadi, menurut kalian sih mimpi itu gimana? #bukan mimpi yang saat kita rasain
waktu tidur ya, maksudnya, impian, cita – cita kalian nantiya. Yang pasti yang
bagus – bagus kan, nggak mungkin kalian bermimpi untuk menjadi seorang yang yaa
maaf ni yee, misalnya wanita Tiiiit #sensor, hehe
Cerita ini berawal waktu akhir – akhirnya aku masih
duduk dibangku sekolah menengah, kan banyak utusan – utusan dari berbagai universitas
dan sekolah tinggi yang bertandang ke sekolahanku, sambil mempromosikan
universitas mereka, dari hampir semua universitas yang dipromosikan aku ingin
mencoba semuanya, tapi itu sungguh tak mungkin. Hingga pada akhirnya pilihan ku
jatuh pada salah satu universitas ternama di Indonesia ,ITB. Ya universitas
tempat Presiden pertama Indonesia menimbah ilmu itu sangat menarik minat ku.
Singkat cerita 2 minggu sebelum diadakannya tes tertulis untuk masuk perguruan
tinggi semua teman – teman ku sudah pada menginput data mereka untuk registrasi
pendaftarn tes tersebut,
tapi beda hal nya denganku, aku masih bingung dengan
pilihan ku tersebut dan sebelumnya juga aku udah sharing dengan ibuku mengenai
hal tersebut ibuku malah menyarankan untuk mencoba ditempat lain mengingat
universitas tersebut merupakan universitas yang memiliki saingan yang ketat dan
memerlukan kecerdasan yang tinggi untuk bisa memakai almamaternya. Dan
sejujurnya juga aku tak terlalu pintar di kelas tapi aku pun juga tak terlalu
bodoh, balik lagi keperkataan guruku yang aku ceritain di atas, “mimpi itu
boleh tinggi –tinggi tapi juga harus tau diri”.
Selama aku masih berkutat dengan kegalauan
memilih universitas, teman – teman ku yang lain sudah pada menyiapkan diri
untuk bisa menjawab test perguruan tinggi. Ya Allah bantulah aku
Sehari
kemudian, bak di anugerahi sebuah hidayah dari Allah, seorang utusan datang
membawa kabar gembira, hehe #hadeeh ngayal . Ada seorang dosen kalo nggk salah
dari salah satu Institusi yang sejujurnya aku baru tahu ada saat ia datang ke
sekolah waktu itu, IT TELKOM BANDUNG. Mendung yang selalu menyelimuti hatiku
beberapa hari serasa sudah digantikan dengan cerahnya mentari menyinari pagi
hari, aku berkata dalam hati “mungkin ini takdirku”. Akan di adakan test
tertulis minggu depan setelah promosi itu, selama seminggu itu aku mencari tahu
segala hal tentang IT TELKOM, mulai dari prodi nya, cara belajarnya hingga perospek kerjanyapun
aku sampai hapal, tapi aku belum
menceritakannya kepada ibu ku, hingga malam sebelum test aku baru menceritakannya
di saat ibuku lagi ngebilas pakaian yang di cuci
“ itu sih dimana sekolahnya, apa yakin,
cari yang umum – umum aja,” jawab ibuku singkat
“tapi buk, Lola nggk tau lagi mau test dimana, Lola mohooon.”sambil
menempelkan kedua telapak tanganku di depan dada
“masih banyak yang lain, kamu bisa nyoba masuk kebidanan ,”
“Lola nggk minat di situ buu,” aku bersikeras dengan
sedikit geram
“ya udah terserah” sambil mengeluarkan uang untuk bayar tes dan
melemparkannya kepadaku yang berdiri didepan pintu.
Aku hanya diam sambil
mengambil uangnya dan pergi masuk kamarku, sejujurnya aku jadi ragu dengan hal
ini, aku tahu kalo ibuku itu sedang marah kepadaku, aku takut ibuku tidak memberikan restu
terhadap hal yang aku ambil ini, ditambah dengan perkataan yang sering ibuku
bilang “kalo ridho Allah itu tergantung dengan ridho kedua orang tua”. Tapi aku
sangat yakin dengan pilihanku tersebut . singkat cerita aku telah mengikuti tes
tersebut dan tinggal menunggu hasilnya,
seminggu kemudian saat aku membuka email ku, dan isi di dalamnya seperti ini,
seingatku aja ya “sodara Nindya Lola Safira, terima kasih telah mengikuti test
tertulis masuk Perguruan Tinggi Telkom Bandung, “mohon maaf anda belum lulus
atau belum diterima dalam prodi yang di minati, coba lagi”. #emang ale – ale .
hatiku remuk ibarat di hantam godam sekali pukul, ingin nangis tapi aku sok
mencoba tegar, dengan berat hati aku memberi tahu ibuku dengan menyuruhnya
membaca sendiri isi dari email yang kuterima.
“ya sudah mungkin itu
bukan jalannya kamu” kata ibuku seolah
menghibur
Aku hanya tersenyum dan
bergumam dalam hati “kok nggak lulus ya”
Aku masih penasaran dengan
isinya, ku buka lagi pesan tersebut dan ku baca ulang dengan teliti tetap saja
isinya nggak berubah. Hingga ada satu email baru masuk , ku buka dan didalamnya
tersirat kata – kata selamat. Gini ni isinya “ selamat anda diterima di stt telematika telkom purwokerto, mohon segera registrasikan data anda, terima
kasih” , hati ku gembira riang tak
terkira mendengar berita kabar yang bahagia, #kayaknya ini lagu deh.
Aku langsung memberi tahu
ibuku dengan segenap kebahagiaan yang menyelimuti hati,
“hehe, coba cari tahu dulu
emang benar atau tidak” ucap ibuk sambil tersenyum ikut senang
Aku menceritakan hal ini
kepada teman – temanku, dan seluruh keluargaku pun tahu, banyak yang merehkan
banyak pula yang mendukung, tapi dari semuanya kebanyakan mereka meremehkan ku
dengan segala kekurangan yang aku punya, ada yang bilang ntar nggak kuat lah
ngikutin pelajarannya, nggak jelas lah sekolahnya, jauh banget lah tempatnya,
hingga di bilang terlalu sombong untuk bisa kuliah di luar dengan keterbatasan
ekonomi serta kemampuanku, tapi ibuku memberi semangat dan motivasi yang cukup
membuatku tambah yakin dengan pilihanku tersebut, Pada akhirnya jadilah aku
kuliah di STT Telkom, dan mengambil prodi S1 Teknik Informatika, tapi jujur
setelah mengikuti pelajarannya, aku
seperti terkejut ibarat gelas beku di
siram air panas, retak tak beraturan, aku selalu menelpon ibuku setiap malam untuk menceritakan apa saja
kegiatanku di kampus, seperti yang kita tahu S1 Teknik Informatika merupakan
disiplin ilmu yang fokus dalam bidang
informasi ya contoh pelajarannya itu gini, : Algoritma dan Pemrograman,
Teknik Digital, Aljabar, Pengenalan Teknik Infrormatika dan masih banyak lagi
pelajaran baru yang tak pernah ku pelajari selama di SMA .
Aku takut , cibiran –
cibiran yang di lontarkan di masa laluku benar – benar terjadi kepadaku, aku
tak mau mengecewakan ibuku, keluargaku dan membuat semua orang meremehkanku
merasa benar dengan ucapan mereka, aku takut ya allah L
“buk, kok rasanya sulit banget untuk lola bisa nerima pelajarannya,”
cerita ku saat nelpon ibuku
“jangan pernah berhenti menyerah untuk mencoba, semua itu ada jalannya,
kamu sudah memilih jalanmu sendiri, jangan pernah kamu lari, karena itu keinginanmu,
ibu disini cuma bisa mendo’akan yang terbaik untuk kamu, kamu jangan lupa
sholat dan berdo’a, sebab hanya Allah yang bisa ngebantu kamu,..” jawab ibuku
dengan ceramahnya yang sedikit menghibur hatiku
Siangnya
di kampus saat istirahat aku ingin membeli makan di kantin, salah satu penjual
nya ada yang menjual semangka yang sangat menarik perhatianku, ku lihat teman
ku memegang satu semangka itu dan ku tanya
“kau sii dapat semangka nya di mana, aku juga mau, berapa harganya”
tanyaku
“nggk di jual tau, tadi aku juga ngiranya di jual tapi pas aku tanya
ibunya bilang, nggk di jual mbak, eeh aku malah di kasih sepotong, minta aja
sama ibunya,” jawabnya panjang lebar menjelaskan
Aku langsung mendekat ke tempat yang jual semangka itu, saat aku tanya
“buk ini sih semangka nya berapa” tanyaku sopan
“maaf dek, nggk di jual, ini udah ada yang mesan, maaf ya” jawab si ibu
polos
Sakit
bercampur bingung rasanya, kenapa teman ku dapat sedangkan aku nggak, aku mulai
berpikir yang aneh – aneh, Allah nggak adil lah, hidupku selalu kurang beruntunglah
dan segala macam bentuk kekesalan mendera hatiku.
Sehabisnya itu aku pergi mengikuti
latihan paduan suara , setiap kali habis latihan paduan suara selalu diberikan snack, saat ku toleh kebelakang, semangka yang ku lihat di kantin
tadi siang berada tepat di hadapanku,
aku tersontak kaget, hatiku seolah berkata
“astagfirullahalaziim,
aku telah berburuk sangka kepadamu ya Allah, ampuni aku ya Allah” gumam ku dalam hati
Aku membalikkan badan, tersenyum
dan berkata “ternyata yang namanya jodoh dan rezeki itu nggk lari kemana, Allah
bukannya tidak memberikan apa yang kamu inginkan hanya saja dia menunda untuk
mengabulkannya, dia ingin menunggu waktu yang tepat bagimu, supaya kamu bisa
selalu bersyukur, bertawakal dan berikhtiar kepadanya.
Semenjak
kejadian itu aku semakin mengerti akan hal penting dalam hidup dan tujuanku
kedepannya, kuselesaikan kuliah ku dengan tepat waktu dan meskipun tidak
mendapatkan IPK yang tinggi tapi aku sangat bersyukur dengan hal itu karena itu
yang terbaik buat ku, hingga akhirnya disini lah aku sekarang, menjadi seorang
programmer dan bekerja di perusahaan ternama dalam bidang teknologi
terima kasih ya Allah, terima kasih ibu,
ayah, serta keluargaku dan sahabat yang ku sayangi
AKU YAKIN DAN PERCAYA
Reviewed by nur
on
September 11, 2014
Rating:
No comments: