Hunger Games, Perbedaan antara film dan novel

“Tidak semua orang bisa jatuh cinta pada pandangan yang pertama, sebagian lainnya memilih untuk merasa berkali kali hingga akhirnya memutuskan bahwa hal itu memang patut untuk di jatuh cintai.


Peeta

Happy Hunger Games, “Semoga nasib baik selalu berpihak padamu”

Meski terasa basi kata sambutan yang dibawakan effie trinket ini , Film yang diangkat dari novel trilogi Hunger Games masih menyisahkan misteri (bagi saya pribadi) meski sudah lebih dari 2 tahun penayangan film terakhirnya yaitu Mockingjay atau lewat 7 tahun dari seri novel mockingjay beredar di pasaran. Pastinya bagi kalian pecinta novel science fiction karangan Suzanne Collin ini nggak akan pernah lupa moment – moment antara Katniss dan Peeta berjuang demi kebahagiaan mereka melawan penindasan.

Nah disini saya Cuma ingin ngereview sedikit perbandingan antara Hunger games versi film dan Hunger Games versi novel aslinya, Kebetulan saya memang sangat jatuh cinta setengah mati dengan cerita yang ditulis oleh Suzanne ini, ditambah dengan cara Peeta mendekripsikan cintanya kepada Katniss membuat saya betah mengulang menonton film atau membaca novel nya berkali – kali. Rasanya memang kelewat basi karena filmnya pertama nya pun udah ada sejak 2012 lalu, bahkan novel pertamanya sudah terbit sejak saya masih sekolah menengah pertama, tapi tidak apa – apa terlambat daripada tidak sama sekali.

Sebenarnya saya sudah tahu film ini sejak masih booming – boomingnya tapi saya tidak tertarik sedikitpun dan ketika pertama kali menontonnya pun saya nggak mendapatkan feel dan tidak berniat meneruskan menonton hingga akhir. Sampai ketika saya menonton ulang seri pertama hunger games dan sampai pada scene dimana Peeta menyatakan cintanya kepada Katniss didepan penduduk Capitol, dan seketika itu pula saya juga ikut menyukai Katniss dengan segala sifat pemberontakannya.

well, cukup basa basi nya karena diawal saya niatnya mau membandingkan isi cerita hunger games Film vs Novel. Karena pada kenyataannya tidak semua yang ada di novel sanggup di reka ulang didalam filmnya, entah karena pihak liongates tidak mau penonton merasa kecewa karena bosan atau mereka tidak sanggup me-reka maksud yang dituliskan oleh suzanne kedalam adegan – adegan film lagipula jika Gary Ross ataupun Francis Lawrence tetap mengikuti bukunya tentu cerita Hunger Games tidak lebih dari cerita yang hanya menampilkan cerita dari sisi Katniss, karena Suzanne sendiri membuat cerita itu hanya berdasarkan sudut pandang orang pertama yaitu Katniss Everdeen, I don’t know, kita Cuma bisa berspekulasi. Tapi yang pasti baik film maupun novel sama – sama mampu membuat rasa penasaran saya belum terbayar, yeah if you know what I mean.

Jika kalian sama seperti saya, membaca novel trilogi hunger games untuk mencari tahu lebih detail tentang cerita yang masih belum dimengerti ketika menonton film seperti kenapa prim bisa menjadi relawan untuk membantu korban di garis depan hingga merenggut nyawanya, atau ketika Katniss memutuskan untuk meninggalkan Gale dan memilih untuk kembali ke Distrik 12. Hasilnya saya semakin penasaran dengan semua hal tentang Hunger Games. Untuk membahas hal ini sedikit akan saya jelaskan sepemahaman saya saja, jika menurut kalian hal ini keliru dan kalian lebih tau, saya membuka kesempatan untuk kita saling berdiskusi.

1.    Di novel lebih banyak tokoh pemain yang diceritakan daripada di film

Hunger Games1
 Baik, hal pertama yang menjadi pembeda utama menurut saya yaitu dari sisi tokoh atau pemain yang di tampilkan di film, Kita semua pasti tahu (buat yang udah nonton dan baca novelnya) kalo di novel itu tokoh yang diceritakan lebih beragam dan memiliki porsi masing – masing, berbeda dengan di film, beberapa bagian dari tokoh – tokoh tersebut di alihkan kepada pemain yang sudah memiliki peran sendiri. Di film tidak ada wadge sahabat Katniss, tidak ada walikota distrik 12, tidak ada ayah Peeta, tidak ada gadis berambut merah yang menjadi avox, tidak ada cray dan darius “penjaga perdamaian” yang akrab kepada warga panem, atau  ibu Gale “Hazelle” dan masih banyak lagi tokoh di novel yang tidak disinggung sama sekali didalam film. Well saya pikir hal ini wajar, mengingat tidak begitu pentingnya peran mereka yang jika dilibatkan kedalam film hanya akan menambah pengeluaran honor untuk para pemain tersebut, lagipula jika mereka tetap memaksa diikutkan rasanya Film Hunger Games akan seperti drama – drama korea atau sinetron . Ya seandainya itu benar haha, tidak – tidak ini hanya pendapatku.

2.    Cerita dibalik Katniss mendapatkan pin Mockingjay – nya yang dijadikan para warga panem sebagai simbol pemberontakan


Mockingjay adalah burung persilangan antara Mockingbird dan burung hasil mutasi capitol yang bisa meniru percakapan orang lain untuk memata – matai pemberontak pada masa kegelaparan yaitu Jabber jay. Bagi kalian yang udah pernah baca novelnya pasti tau kalo pin ini diberikan oleh Madge, anak dari walikota distrik 12 yang nggak lain adalah sahabat Katniss meskipun Katniss tidak pernah bilang kalo Madge sahabatnya tetapi memang Cuma dia yang dekat sama Katniss, Madge memberi pin ini ketika memberikan salam perpisahan untuk Katniss yang akan berangkat ke Capitol untuk mengikuti Hunger Games ke -74. Pin ini dia dapatkan dari bibi nya yang mati di arena Hunger Games. Nah, jika dibandingkan di film, tidak ada madge, tidak ada bibi madge. So, Katniss mendapatkan pin mockingjay dari Ripper perempuan yang berjualan barang – barang antik di Hob “pasar gelap distrik 12”, yang setelahnya pin itu diberikan kepada Prim untuk menjaga hal buruk terjadi padanya karena adegan setelah itu adala acara penuaian dan ya kalian tau hal yang selanjutnya terjadi kenapa pin itu bisa balik lagi ke Katniss.

3.    Peran ibu Katniss yang digantikan oleh Prim

Hunger Games2
      Sebenarnya ini perbedaan yang paling menonjol menurut saya, karena karakter ibu Katniss di film sangat berbeda dengan yang di novel. Jika di film Katniss terlihat sangat cuek kepada ibunya bahkan seperti tidak perduli dan menganggap ibunya tidak ada sehingga beberapa percakapan yang seharusnya terjadi antara Katniss dan Ibunya digantikan dengan percakapan prim dan Katniss, terlebih prim yang terlihat sangat cepat berubah menjadi dewasa, ya memang sejalan dengan isi cerita novel (seri terakhir Mockingjay)  tapi di seri novel Catching Fire Prim masih digambarkan sebagai seorang adik perempuan manis, polos dan tak berdaya sedangkan di film terlihat perubahan prim yang sangat berbeda dan cepat, mungkin pengaruh dari bentuk tubuh Willow shields yang seksi.   

4.    Kaki Peeta tidak diganti dengan kaki palsu

hunger games3

Udah baca novel nya ? udah, oke berarti tau lah ya kalo diakhir pertarungan Hunger Games ke – 74 Peeta kehilangan kakinya (lupa kiri apa kanan), dan digantikan oleh kaki palsu milik Capitol. Hal ini tidak ditampilkan didalam film, Peeta memang mendapatkan luka serius di kakinya tetapi sembuh berkat obat yang di ambil Katniss di Cornucopia, dan tidak menampilkan adegan Katniss meraung – raung memanggil nama Peeta ketika ia di operasi. Saya ngga punya teori apa – apa tentang ini, Cuma menurut saya mungkin sutradara hunger games tidak ingin menampilkan banyak drama di film.

5.    Seneca Crane, tidak diceritakan bagaimana game maker ini mati  

serena crane

Ya, karena di novel semua alur cerita menggunakan sudut pandang Katniss, jadi tidak ada bagian yang menceritakan bagaiamana Seneca Crane mati. Sedangkan di film kita bisa melihat bahwa Seneca Crane mati akibat ke cerobohannya ketika mengambil keputusan untuk membiarkan Katniss dan Peeta menang, Hal ini membuat Presiden Snow menganggap ia lemah dan akhirnya Snow membuat ia mati dengan tidak memberikan pilihan lain selain memakan Berry Nightlock sama seperti yang dilakukan Katniss di arena.

6.    Ketika Gale di cambuk, itu karena dia ketahuan melakukan perburuan di luar Distrik, bukan karena membela orang seam yang di hukum

Gale
Adegan ini sama tetapi beda penyebabnya, Gale dicambuk karena menolong seseorang yang sedang di pukul oleh penjaga perdamaian yang ternyata dia adalah kepala penjaga perdamaian yang baru. Akhirnya Gale di bawa ke tiang cambuk di tengah kota dan dihukum cambuk hingga datangnya Katniss, Haymitch, dan Peeta untuk melerai. Sedangkan di novel, Gale dihukum karena ketahuan melakukan perburuan di hutan yang dilarang untuk dikunjungi.

7.    Peeta dan Katniss mereka tidak seromantis di Novel

Katniss
Kalian yang udah baca novel Hunger Games pasti udah tau, seberapa intens nya hubungan Peeta dan Katniss yang diceritakan oleh Suzanne. Tapi sayangnya hal itu tidak berlaku di Film (menurut saya), tapi tidak begitu signifikan hanya saja saya sependapat dengan Josh hutcherson bahwa tokoh Peeta terlihat lebih pasif dan tidak sesuai dengan harapannya.                                                         



Okay, mungkin itu beberapa hal yang menurut saya hal yang paling berbeda antara film dan novel dari seri cerita Hunger Games. Di balik hal itu saya tetap menyukai film ini dan akan terus mengulang untuk menontonnya di beberapa waktu. Buat kalian yang sama, saya harap kita bisa mendiskusikan hal tersebut di kolom komentar.




Hunger Games, Perbedaan antara film dan novel Hunger Games, Perbedaan antara film dan novel Reviewed by nur on November 10, 2017 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.