Wanita Hebat (Biography)

Menjadi seorang pengusaha yang bisa membantu pemerintah dalam mengatasi permalasahan tingginya tingkat pengangguran di Indonesia adalah salah satu impian seorang wanita asal Jambi, yaitu ibu Ratna Dewi, beliau merupakan seorang pengusaha micro di negri sepucuk jambi sembilan lurah yang bergerak di bidang otomotif yaitu wiraswasta bengkel onderdil motor dan cucian mobil hidrolik.  

Banyak hal yang menarik serta inspiratif yang telah dirasakan ibu 3 anak ini sebelumnya akhirnya sukses membuka usaha bengkel tersebut. Beliau sempat di tipu hingga gagal dberbagai usaha yang ia bangun.

Berikut kisah lengkap nya

Lahir pada tanggal 06 Juni 1969 dari kedua orang tua yang pekerjaannya adalah seorang pedagang kerupuk, dari kecil beliau telah diajarkan bagaimana caranya menghasilkan uang dengan usaha sendiri, waktu bermainnya sering dipakai untuk membantu orang tuanya membuat kerupuk dan menjajakannya di pasar dan dititipkan ke warung – warung, saat menginjak masa SMA ia sering bejualan jajanan sambil bersekolah hal ini beliau lakukan hingga bekerja sebagai tenaga pengajar di sebuah sekolah dasar. meskipun di didik dengan cukup keras oleh ayahnya tapi hal itulah yang menjadikan beliau memiliki gairah dan senang berkecimpung di dunia bisnis khususnya wiraswasta.

Pada usia 25 tahun, beliau diterima kerja sebagai guru tetap di sekolah dasar dan menjadi pegawai negeri sipil dan menikah dengan seorang lelaki yang bekerja di Pemadam Kebakaran. Meskipun telah mendapatkan pekerjaan tetap ibuk  3 anak ini tetap tidak bisa lepas untuk tidak berdagang, mulai dari berdagang buah rambutan, menjual pempek,  menjual kue kering hingga membeli perkebunan sawit hingga akhirnya habis terbakar saat musibah kebakaran hutan beberapa waktu lalu sudah pernah dilakoninya.

Di tahun 2003, ibuk ini membangun sebuah usaha peternakan ayam broiler di tempatnya, bermodalkan pinjaman dari bank beliau dan suami berhasil membangun usaha tersebut dan bertahan hingga 10 tahun, sayangnya karena lingkungan disekitar peternakan tersebut semakin ramai dan terasa terganggu dengan lalat dan bau yang dihasilkan akhirnya usaha tersebut ditutup, tidak habis sampai disitu saja, sempat mencoba untuk mencari tempat lain untuk membangun usaha yang sama tetapi malah membuat perempuan ini membangun usaha lain, yaitu usaha bengkel motor.

Sebenarnya usaha ini adalah hasil nekat dari ibuk dan suaminya, karena beliau dan suami tidak memiliki basic atau pengetahuan tentang perbengkelan, tetapi dengan niat dan usaha akhirnya rumah tempat tinggal beliau yang terletak dipinggir jalan disulap menjadi bengkel motor. Pernah mengalami sepi pembeli hingga komplain dari pelanggan yang protes terhadap pekerjaan di bengkelnya yang malah membuat motor pelanggan sampai rusak. Tetapi ibuk 45 tahun ini tidak merasa putus asa “ya, kalo rusak tinggal kita ganti dengan yang baru, jangan dijadikan halangan tetapi jadikan sebagai pelajaran” begitu kata beliau.

Singkat cerita, bengkel tersebut semakin ramai hingga ibuk dewi panggilan akrabnya berniat untuk menambah usahanya dengan cucian mobil hidrolik. Dipesanlah alat – alat perlengkapannya dan semua penunjang, SK PNS nya dan surat tanahpun di gadaikan untuk melakukan pinjaman uang buat membangun usaha. Tetapi perjalanan itu tidak lah mulus, bengkelnya harus ditunda dulu pengerjaanya karena uang yang dipakai untuk menaikkan watt listrik hidrolik malah di bawa kabur oleh petugas PLN yang menangani instalasinya. Inilah merupakan titik kritis dari beliau “uang pinjaman sudah ditangan, surat tanah sudah di BANK, malah kena tipu, saya takut nanti tidak bisa membayar hutang dan rumah saya di sita oleh BANK” cerita beliau, tetapi balik lagi ke tadi bahwa beliau orang yang pantang menyerah, beliau kembali mencari pinjaman untuk segera menyelesaikan instalasi listrik agar supaya usahanya bisa segera di buka.

Hingga sekarang usahanya tersebut telah menghasilkan omset yang lumayan besar. Saat ditanya apa yang membuat ibu begitu bekerja keras untuk menjadi seorang pengusaha padahal ibu sendiri sudah menjadi seorang pegawai jawabannya adalah bahwa beliau ingin membantu sesama dan bisa bermanfaat, selain itu juga itung itung bisa bantu pemerintah untuk mengurangi tingkat pengangguran, “ajaran dari orang tua yang menanamkan jiwa pedagang membuat saya selalu ingin membuka usaha ya hobby juga sih “